Belajar adalah menjembatani antara
konsepsi konsep yang telah dimiliki siswa dan konsep baru yang dipelajari atau
lebih di kenal dengan nama paham konstruktivis. Guru penganut paham
konstruktivis akan meninggalkan metode ceramah, dan beralih pada metode yang
dapat mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sendiri.
Hal ini hanya dapat terlaksana dengan baik bila tersedia media pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Media pembelajaran yang dikemas
dengan baik dapat menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk belajar
serta mengingatkan kembali akan pengetahuan dan keterempilan yang sudah
dipelajari. Media pembelajaran pun dapat menghubungkan kembali antara
konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep ayang akan dipelajari.
Dengan demikian keberadaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu
maupun media pengajaran dapat bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh informasi
dan memperjelas informasi.
Media pembelajaran IPA merupakan
alat yang sangat dibutuhkan oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami
suatu konsep saat belajar IPA, terutama media yang dapat dioperasionalkan
sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam penggunaan media
itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan
memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk
menggantikan sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi informasi atau
pemberi materi pelajaran.
Media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk membantu membelajarkan siswa SD dalam belajar IPA, antara lain
:
1.
Benda-benda
konkrit (nyata)
Benda-benda konkrit adalah benda apa adanya atau benda
asli tanpa perubahan. Dengan menggunakan benda konkrit kualitas pembelajaran
IPA siswa akan meningkatkan karena siswa tidak hanya belajar produk IPA tapi
juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan proses sains.
Contoh media benda konkrit adalah rangkaian listrik,
makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan, peasawat sedehana, bennda padat
seperti batu, benda cair seperti air dan benda gas seperti asap.
2.
Lingkungan
alam
Untuk mengenalkan lingkungan alam, siswa dibawa ke
tempat di mana objek yang akan dipelajari berada atau hidup. Metode belajar
seprti ini sering di sebut metode karyawisata. Misalnya siswa dibawa ke kebun
sekolah untuk mengamati bagian-bagian tumbuhan atau gerakan air di parit untuk
mengamati pengaruh gaya gravitasi terhadap benda-benda di bumi.
3.
Kit
IPA
Perangkat IPA ini terdapat di dalam suatu peti. Peti ini
berisi alat bantu belajar IPA yang sering dijumpai di dalam sebuah
laboratorium. Alat-alat laboraturium ini dapat digunakan oleh guru untuk
didemonstrasikan atau dikerjakan sendiri oleh siswa.
4.
Charta,
slide film, dan film
Charta dan slide film dapat membantu guru dalam
membelajarkan siswa tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari lingkungan
siswa. Film dapat membantu siswa untuk mengetahui berbagai ekosistem dunia
seperti padang rumput, padang pasir dan sebagainya yang letaknya jauh dari
lingkungan sekitar siswa.
5.
Film
animasi
Film animasi
tentang peredaran darah atau proses pencernaan makanan dapat lebih mudah
dipahami siswa dibandingkan bila konsep-konsep tersebut diinformasikan kepada
siswa dengan menggunakan metode ceramah. Peredaran darah dan proses pencernaan
makanan merupakan konsep yang bersifat abstrak, sehingga film animasi dapat
membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep tersebut.
6.
Model
Model
adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi. Misalnya model paru-paru
yang dapat dioperasikan oleh siswa agar memahami cara kerja paru-paru manusia
dan apa yang menyebabkan paru-paru mengembang dan mengempis.
7.
Torso
Torso adalah model potongan tubuh manusia. Torso
memudahkan siswa untuk mempelajari anotomi tubuh manusia.
8.
Globe
Globe atau bola dunia adalah sejenis peta. Pada globe
terdapat pembagian lautan dan daratan serta dapat diputarkan seperti bumi.
Globe sering digunakan untuk membantu siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Antariksa (IPBA) seperti letak suatu tempat di bumi, gerhana bulan dan
gerhana matahari.
9.
Infocus
Peralatan ini mempunyai banyak fungsi. Infocus dapat
digunakan untuk memperbesar gambar dan transparant atau buku dan menjadi kamera
yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas. Dengan infocus guru dapat mempertunjukan
segala sesuatu yang terdapat pada layar computer atau videodisc ke layar lebar.
10. Komputer
Komputer yang dihubungkan dengan kabel telepon dapat
digunakan oleh para siswa untuk mencari informasi melalui jaringan networking
atau lebih dikenal dengan nama internet. Melalui internet para siswa dan guru
dapat mencari bahan dan pengetahuan sains dari seluruh Indonesia bahkan hingga
luar Indonesia. Internet dapat memberikan banyak informasi dan mendorong
meningkatkan keterampilan berfikir siswa melalui informasi-informasi yang
diperoleh. Bahkan dengan fasilitas internet ini para siswa dapat saling
bertukar informasi melalui email atau surat elektronik dari seluruh dunia.
11. Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop
digunakan untuk mengamati objek-objek yang tidak teramati dengan mata
telanjang. Sedangkan kaca pembesar untuk melihat benda-benda yang kurang jelas
bila dilihat dengan mata telanjang seperti serbuk sari bunga.
Sumber :
Widodo, Ari.,
Wuryastuti, Sri dan Margaretha. (2007). Pendidikan
IPA di SD. Bandung : UPI PRESS
0 komentar:
Posting Komentar