Pages

Rabu, 10 Oktober 2012

Fungsi Media dalam Pembelajaran IPA di SD



            Belajar adalah menjembatani antara konsepsi konsep yang telah dimiliki siswa dan konsep baru yang dipelajari atau lebih di kenal dengan nama paham konstruktivis. Guru penganut paham konstruktivis akan meninggalkan metode ceramah, dan beralih pada metode yang dapat mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sendiri. Hal ini hanya dapat terlaksana dengan baik bila tersedia media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
            Media pembelajaran yang dikemas dengan baik dapat menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk belajar serta mengingatkan kembali akan pengetahuan dan keterempilan yang sudah dipelajari. Media pembelajaran pun dapat menghubungkan kembali antara konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep ayang akan dipelajari. Dengan demikian keberadaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu maupun media pengajaran dapat bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh informasi dan memperjelas informasi.
            Media pembelajaran IPA merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA, terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi informasi atau pemberi materi pelajaran.
            Media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu membelajarkan siswa SD dalam belajar IPA, antara lain :
1.      Benda-benda konkrit (nyata)
Benda-benda konkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan menggunakan benda konkrit kualitas pembelajaran IPA siswa akan meningkatkan karena siswa tidak hanya belajar produk IPA tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan proses sains.
Contoh media benda konkrit adalah rangkaian listrik, makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan, peasawat sedehana, bennda padat seperti batu, benda cair seperti air dan benda gas seperti asap.
2.      Lingkungan alam
Untuk mengenalkan lingkungan alam, siswa dibawa ke tempat di mana objek yang akan dipelajari berada atau hidup. Metode belajar seprti ini sering di sebut metode karyawisata. Misalnya siswa dibawa ke kebun sekolah untuk mengamati bagian-bagian tumbuhan atau gerakan air di parit untuk mengamati pengaruh gaya gravitasi terhadap benda-benda di bumi.
3.      Kit IPA
Perangkat IPA ini terdapat di dalam suatu peti. Peti ini berisi alat bantu belajar IPA yang sering dijumpai di dalam sebuah laboratorium. Alat-alat laboraturium ini dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan sendiri oleh siswa.
4.      Charta, slide film, dan film
Charta dan slide film dapat membantu guru dalam membelajarkan siswa tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa. Film dapat membantu siswa untuk mengetahui berbagai ekosistem dunia seperti padang rumput, padang pasir dan sebagainya yang letaknya jauh dari lingkungan sekitar siswa.
5.      Film animasi
Film animasi tentang peredaran darah atau proses pencernaan makanan dapat lebih mudah dipahami siswa dibandingkan bila konsep-konsep tersebut diinformasikan kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah. Peredaran darah dan proses pencernaan makanan merupakan konsep yang bersifat abstrak, sehingga film animasi dapat membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep tersebut.
6.      Model
Model adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi. Misalnya model paru-paru yang dapat dioperasikan oleh siswa agar memahami cara kerja paru-paru manusia dan apa yang menyebabkan paru-paru mengembang dan mengempis.
7.      Torso
Torso adalah model potongan tubuh manusia. Torso memudahkan siswa untuk mempelajari anotomi tubuh manusia.
8.      Globe
Globe atau bola dunia adalah sejenis peta. Pada globe terdapat pembagian lautan dan daratan serta dapat diputarkan seperti bumi. Globe sering digunakan untuk membantu siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) seperti letak suatu tempat di bumi, gerhana bulan dan gerhana matahari.
9.      Infocus
Peralatan ini mempunyai banyak fungsi. Infocus dapat digunakan untuk memperbesar gambar dan transparant atau buku dan menjadi kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas. Dengan infocus guru dapat mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat pada layar computer atau videodisc ke layar lebar.
10.  Komputer
Komputer yang dihubungkan dengan kabel telepon dapat digunakan oleh para siswa untuk mencari informasi melalui jaringan networking atau lebih dikenal dengan nama internet. Melalui internet para siswa dan guru dapat mencari bahan dan pengetahuan sains dari seluruh Indonesia bahkan hingga luar Indonesia. Internet dapat memberikan banyak informasi dan mendorong meningkatkan keterampilan berfikir siswa melalui informasi-informasi yang diperoleh. Bahkan dengan fasilitas internet ini para siswa dapat saling bertukar informasi melalui email atau surat elektronik dari seluruh dunia.
11.  Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop digunakan untuk mengamati objek-objek yang tidak teramati dengan mata telanjang. Sedangkan kaca pembesar untuk melihat benda-benda yang kurang jelas bila dilihat dengan mata telanjang seperti serbuk sari bunga.



Sumber :
Widodo, Ari., Wuryastuti, Sri dan Margaretha. (2007). Pendidikan IPA di SD. Bandung : UPI PRESS



0 komentar:

Posting Komentar